Charles Bukowski dulunya adalah seorang pecandu alkohol, senang main perempuan, pejudi kronis, kasar, kikir, tukang utang, dan dalam hari-hari buruknya, seorang penyair. Dia adalah manusia terakhir di muka bumi yang bakal anda mintai nasihat tentang kehidupan, atau nama terakhir yang ingin anda lihat dalam deretan buku motivasi jenis apapun. Justru fakta itulah yang menjadikan sosoknya sempurna untuk memulai buku ini. Bukowski bercita-cita menjadi seorang penulis. Namun karyanya terus menerus ditolak oleh hampir setiap majalah, surat kabar, jurnal, agen, dan penerbit yang pernah dihubunginya. Tulisannya sangat hancur, kata mereka. Kasar. Menjijikan. Tidak bermoral. Dan begitu tumpukan surat penolakan bertambah tinggi, beban dari kegagalan tersebut mendorongnya ke dalam sebuah depresi yang kian diperberat oleh alkohol, yang terus menghantui sebagian besar hidupnya. Sehari-hari, Bukowski bekerja sebagai seorang penyortir surat di sebuah kantor pos. ia digaji sangat rendah, da
Sekedar mengisi waktu luang