Demokratisasi biasanya diawali dengan adanya liberalisme (meluasnya kebebasan). Dalam tahap ini media massa diberikan kelonggaran sehingga tidak menghadapi ancaman pembredelan. Artinya, masyarakat cukup leluasa melakukan partisispasi sosial melalui organisasi, serta mulai berkembang adanya penghargaan terhadap keberagaman (pluralisme).
Meski demikian, nilai-nilai demokrasi belum diterapkan sepenuhnya, karena adalah adanya pembatasan hak-hak rakyat oleh negara (pemerintah) yang sedang berkuasa.
Semua pihak harus menyadari bahwa demokratisasi membutuhkan waktu yang cukup panjang. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran dan kesabaran semua pihak agar tidak terjadi hambatan dalam proses penyelenggaraannya.
Jika pemerintahan yang berkuasa tidak mampu menjalankan agenda pembangunan sesuai harapan dan keinginan rakyat maka pergantian pemerintahan harus dilakukan sesuai dengan undang-undang dan tidak dilakukan dengan cara-cara kekerasan maupun kudeta.
4 Tahap Proses Demokratisasi
Sebagai sebuah proses, demokratisasi bukanlah suatu proses yang berjalan lurus dan mulus tahap demi tahap. Akan tetapi, umumnya melalui proses demokratisasi yang harus dilewati, antara lain sebagai berikut :
1. Tahap pembusukan Rezim Otoriter
Dalam tahap ini rezim yang lama akan mengalami kebangkrutan, akibat berbagai praktik, penyimpangan (korupsi, kolusi, dan nepotisme) ditubuh rezim tersebut.
2. Tahap Transisi
Merupakan periode penuh ketidakpuasan politik, dan penuh resiko adanya upaya pembelokan arah kembali ke pola rezim lama, walaupun disertai dengan berkembangnya cikal-bakal keluasaan otoriter lama.3. Tahap Konsolidasi
Pada tahap konsolidasi mulai terbentuk konsensus dasar diantara elit politik mengenai aturan main dan lembaga-lembaga demokratis.
4. Tahap kematangan tatanan politik demokrasi
Tahap ini ditandai oleh proses evolusi budaya politik yang demokratis.(Source: sejarah-negara.com)
Komentar
Posting Komentar