Setiap masyarakat mengenal nilai-nilai dan norma-norma etis. Dalam masyarakat yang homogen dan agak tertutup, atau masyarakat tradisional nilai-nilai dan norma norma itu tidak pernah dipersoalkan, karena dalam masyarakat tersebut secara otomatis orang akan menerima nilai dan norma yang berlaku, individu-individu dalam masyarakat tersebut tidak berpikir lebih jauh, tapi nilai-nilai dan norma-norma etis yang ada dalam masyarakat tradisional umumnya tinggal implisit. setiap saat dapat menjadi eksplisit manakala nilai-nilai atau norma-norma itu dilanggar karena ada perkembangan baru. Jadi nilai-nilai atau norma-norma yang tadinya terpendam mendadak tampil ke permukaan.
Sumber nilai yang penting dalam masyarakat adalah agama, disamping kebudayaan, yang nantinya nilai-nilai tersebut akan diwariskan melalui agama dan kebudayaan dalam bentuk aturan dan norma yang diharapkan menjadi pegangan setiap penganut agama dan kebudayaan tersebut.
Ini tidak berarti bahwa nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan dan dikenal dalam suatu agama atau kebudayaan akan berbeda dengan nilai-nilai moral yang diajarkan dan dikenal dalam agama lain.
Secara umum dapat dikatakan nilai-nilai moral yang dianut dalam semua agama sampai tingkat tertentu dapat diandaikan sama, karena moralitas dan etika menyentuh kehidupan manusia sebagai manusia terlepas dari agama dan budaya yang dianutnya. Agama dan budaya hanyalah wadah yang melembagakan nilai dan aturan moral tentang bagaimana harus hidup secara baik sebagai manusia.
Selain hal di atas nasionalisme atau kerangka hidup bersama dalam suatu negara juga menjadi sumber nilai atau norma.
Dalam konteks sosial, dari segi individual dapat terjadi bahwa nilai-nilai dan norma-norma itu disadari oleh seorang tertentu, karena ia pindah ke daerah lain. Perbedaan dirasakan lebih tajam lagi apabila perpindahan dari padesaan ke kota besar, atau luar negeri, hal ini dapat menyebabkan cultural shock.
Ada 4 alasan mengapa etika pada zaman modern semakin perlu:
1. Manusia hidup dalam masyarakat pluralistik.
2. Timbulnya masalah etis baru terutama disebabkan perkembangan pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Etika membuat manusia sanggup untuk menghadapi ideologi-ideologi yang ada.
4. Etika juga diperlukan oleh kaum agama yang disatu pihak menemukan dasar kemantapan mereka dalam iman kepercayaan mereka.
A. Etika Terapan
1. Etika Umum
mengenai norma dan nilai-nilai moral, kondisi –kondisi dasar bagi manusia untuk bertindak secara etis.
2. Etika Khusus
penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus.
Etika Khusus dibagi 3 (tiga):
a) Etika individual
Etika ini lebih menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
b) Etika sosial
Etika ini berbicara mengenai kewajiban dan hak, sikap dan pola perilaku manusia sebagai makhluk sosial dalam interaksinya dengan sesamanya.
c) Etika lingkungan hidup
Etika ini berbicara mengenai hubungan antara manusia baik sebagai individu maupun sebagai kelompok dengan lingkungan alam yang lebih luas dalam totalitasnya, dan juga hubungan antar manusia yang satu dengan manusia lain yang berdampak langsung atau tidak langsung pada lingkungan hidup secara keseluruhan.
Sumber nilai yang penting dalam masyarakat adalah agama, disamping kebudayaan, yang nantinya nilai-nilai tersebut akan diwariskan melalui agama dan kebudayaan dalam bentuk aturan dan norma yang diharapkan menjadi pegangan setiap penganut agama dan kebudayaan tersebut.
Ini tidak berarti bahwa nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan dan dikenal dalam suatu agama atau kebudayaan akan berbeda dengan nilai-nilai moral yang diajarkan dan dikenal dalam agama lain.
Secara umum dapat dikatakan nilai-nilai moral yang dianut dalam semua agama sampai tingkat tertentu dapat diandaikan sama, karena moralitas dan etika menyentuh kehidupan manusia sebagai manusia terlepas dari agama dan budaya yang dianutnya. Agama dan budaya hanyalah wadah yang melembagakan nilai dan aturan moral tentang bagaimana harus hidup secara baik sebagai manusia.
Selain hal di atas nasionalisme atau kerangka hidup bersama dalam suatu negara juga menjadi sumber nilai atau norma.
Dalam konteks sosial, dari segi individual dapat terjadi bahwa nilai-nilai dan norma-norma itu disadari oleh seorang tertentu, karena ia pindah ke daerah lain. Perbedaan dirasakan lebih tajam lagi apabila perpindahan dari padesaan ke kota besar, atau luar negeri, hal ini dapat menyebabkan cultural shock.
Ada 4 alasan mengapa etika pada zaman modern semakin perlu:
1. Manusia hidup dalam masyarakat pluralistik.
2. Timbulnya masalah etis baru terutama disebabkan perkembangan pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Etika membuat manusia sanggup untuk menghadapi ideologi-ideologi yang ada.
4. Etika juga diperlukan oleh kaum agama yang disatu pihak menemukan dasar kemantapan mereka dalam iman kepercayaan mereka.
A. Etika Terapan
1. Etika Umum
mengenai norma dan nilai-nilai moral, kondisi –kondisi dasar bagi manusia untuk bertindak secara etis.
2. Etika Khusus
penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus.
Etika Khusus dibagi 3 (tiga):
a) Etika individual
Etika ini lebih menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
b) Etika sosial
Etika ini berbicara mengenai kewajiban dan hak, sikap dan pola perilaku manusia sebagai makhluk sosial dalam interaksinya dengan sesamanya.
c) Etika lingkungan hidup
Etika ini berbicara mengenai hubungan antara manusia baik sebagai individu maupun sebagai kelompok dengan lingkungan alam yang lebih luas dalam totalitasnya, dan juga hubungan antar manusia yang satu dengan manusia lain yang berdampak langsung atau tidak langsung pada lingkungan hidup secara keseluruhan.
Komentar
Posting Komentar