Ketika mengklik tombol daya saat hendak mematikan PC
atau laptop, akan muncul beberapa opsi untuk menon-aktifkan PC. Umumnya, ada
tiga opsi yang tersedia, yakni “hibernate”, “sleep”, dan “shut down”.
Selain “shut down”, sebagian orang mungkin masih
bingung tentang perbedaan antara mode “sleep” dan “hibernate”. Dikutip dari KompasTekno, penulis akan menjelaskan
perbedaan ketiga opsi tersebut yang dirangkum dari how to geek, minggu (8/8/2021), berikut ini.
Mode
shut down
Sebelum merinci perbedaan antara hibernate dan sleep,
tidak ada salahnya lebih dulu memahami fungsi opsi shut down. Ketika meng-klik
shut down, seluruh program yang sebelumnya dioperasikan akan ditutup.
Kemudian, system operasi akan berhenti berjalan di
perangkat dan tidak ada daya listrik yang dikonsumsi. Seelum melakukan shut
down, ada baiknya menyimpan seluruh file yang sedang dikerjakan terlebih dahulu
untuk menghindari hilangnya file yang terakhir dikerjakan.
Ketika computer kembali dinyalakan, proses boot-up
biasanya memakan waktu agak lama dibanding sleep atau hibernatekarena PC atau
laptop harus kembali menjalankan system operasi dan aneka program dari awal.
Lama atau tidaknya proses boot-up tergantung dengan sistem operasi dan perangkat yang
digunakan. Computer dengan media penyimpanan berjenis Solid State Drive (SSD) biasanya booting lebih cepat dibanding yang menggunakan media cakram Hard Disk Drive (HDD).
Shut down sebaiknya dipilih apabila PC atau laptop
tidak akan digunakan dalam waktu lama. Opsi ini juga memungkinkan pengguna
melepas kabel listrik atau baterai perangkat.
Mode
sleep
Berbeda dengan shut down, opsi sleep masih mengonsumsi
daya untuk menjaga data program di memori sehingga tidak hilang dan tak perlu
dimuat dari awal seperti shut down.
Selain memori, bagian lain dari PC atau laptop akan
berhenti bekerja sehingga perangkat secara keseluruhan hanya akan memakai
sedikit daya listrik dalam kondisi sleep.
Di Windows, opsi sleep akan menyimpan pekerjaan
pengguna secara otomatis. Saat memilih mode sleep, pengguna tidak perlu menutup
seluruh program di perangkat.
Ketika diaktifkan lagi dari mode sleep, computer akan
langsung kembali ke kondisi seperti sebelum tidur, tanpa harus menunggu booting. Pengguna pun bisa segera
menyambung pekerjaan.
Karena itu, mode sleep bisa digunakan jika pengguna
harus rehat sejenak dan akan segera kembali bekerja, seperti misalnya ketika
istirahat makan atau ibadah.
Mode
hibernate
Opsi hibernate belum tentu ditemui di semua perangkat.
Kemungkinan lain, opsi ini tidak diaktifkan (disabled)
sehingga tidak muncul da harus dinyalakan kembali sebelum bisa dipakai.
Cara kerja hibernate mirip dengan sleep. Bedanya, data
program bukan disimpan di memori utama (RAM), melainkan di media penyimpanan
(SSD atau HDD).
Kelebihannya, konsumsi daya hibernate lebih irit dari
sleep karena media penyimpanan tidak perlu terus-menerus mendapat listrik
supaya data di dalamnya tidak hilang (non-volatile).
Seperti sleep, dalam hibernate, computer akan langsung
kembali ke kondisi semula ketika “dibangunkan”. Hanya saja, proses ini tidak
secepat bangun dari sleep karena media storage lebih pelan dibandingkan RAM.
Opsi hibernate cocok digunakan untuk laptop apabila
pengguna kehabisan daya, tapi ingin menyimpan kondisi program dan dokumen yang
sedang terbuka supaya tak perlu mengulang
boot dari awal.
Sumber : tekno.kompas.com
Komentar
Posting Komentar