Investasi
Reksadana, Simak Cara Kerja dan Langkah-langkahnya!
Seiring dengan banyaknya media dan program acara di
berbagai televisi mengenai perencanaan keuangan, kesadaran masyarakat pun
menjadi meningkat mengenai investasi. Investasi menjadi salah satu
saluran passive-income bagi sebagian orang. Salah satu jenis
investasi yang saat ini populer adalah investasi reksadana.
1.
Pengertian Reksadana
Reksadana merupakan kumpulan dana yang dikelola guna
melakukan investasi seperti membeli saham, obligasi dan instrumen keuangan
lainnya. Reksadana juga merupakan salah satu investasi yang mudah karena tidak
memerlukan modal yang sangat besar,dapat dilakukan secara individu maupun
institusi, dan terdapat manajer investasi yang membantu Anda.
Reksadana sendiri sudah diatur oleh Undang-Undang.
tertera pada Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995. Aktivitas Reksadana juga sudah
diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga Anda tidak perlu khawatir
dalam memilih investasi reksadana. Sebelum melakukan investasi reksadana, Anda
perlu memahami langkah-langkahnya, diantaranya adalah sebagai berikut.
2.
Pahami Cara Kerjanya
Cara kerja reksadana adalah adanya manajer investasi.
Investasi akan dipecah ke beberapa instrumen atau perusahaan melalui verifikasi
investasi. Hal tersebut memungkinkan aktivitas investasi Anda aman dari
kerugian. Misalnya saja jika Perusahan ABC merugi, investasi Anda akan tetap
aman karena masih memiliki instrumen lain yang telah diatur oleh manajer
investasi
Reksadana juga mudah diakses dan memiliki saluran yang
luas. Dengan akses yang luas, Anda dapat mempelajari dan menggali informasi
terkait alur investasi, kondisi kesehatan perusahaan, dan juga kelebihan dan
keuntungan alurnya.
3.
Tetapkan Tujuan
Tahap pertama yang harus Anda siapkan adalah menentukan
tujuan dari investasi yang akan Anda lakukan. Apakah investasi Anda digunakan
sebagai biaya sekolah anak, dana pensiun, rumah masa depan, atau yang lainnya?
Tujuan investasi Anda ini akan berhubungan dengan jenis reksadana dan jangka
waktu investasinya. Oleh karena itu, untuk berinvestasi di reksadana Anda harus
memiliki tujuan yang jelas.
Selain tujuan, Anda juga harus memahami profil risiko
Anda. Investasi reksadana bukanlah jenis investasi yang aman tanpa risiko.
Investasi reksadana juga memiliki peluang risiko seperti keuntungan yang tidak
pasti yang akan berakibat turunnya nilai investasi.
4.
Kenali Jenis-Jenisnya
Sebelum memulai investasi, ada baiknya Anda juga mengenal
terlebih dahulu jenis-jenis reksadana. Adapun beberapa jenis reksadana sebagai
berikut:
a. Reksadana Pendapatan
Tetap
Reksadana pendapatan tetap yaitu jenis reksadana yang
dana atau uang investasinya dialokasikan ke obligasi minimal 80%. Return-nya
lebih besar dari reksadana pasar uang, umumnya mencapai 10% per tahun
b.
Reksadana Pasar
Uang
Adalah reksadana yang seluruh dananya diinvestasikan pada
deposit, SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan obligasi. Jangka waktu jatuh
tempo jenis reksadana ini kurang dari satu tahun. Reksadana pasar uang relatif
lebih aman daripada jenis reksadana lain tetapi potensi keuntungannya juga
lebih sedikit.
c. Reksadana Terproteksi
Reksadana terproteksi hampir sama dengan reksadana
pendapatan tetap, di mana dana yang ada ditempatkan dalam instrumen obligasi
yang memberikan perlindungan atas nilai investasi pada saat jatuh temponya.
Layaknya namanya, reksadana ini memiliki tingkat perlindungan sebesar 100% pada
pokok nilai investasinya jika Anda akan mencairkan dana sesuai dengan jangka
waktu yang telah disepakati.
d.
Reksadana Saham
Reksadana saham akan menempatkan dana investasi pada
saham minimal sebesar 80%. Karenanya, Anda akan berpotensi mendapatkan
keuntungan yang paling besar jika dibandingkan dengan reksadana lain. Namun,
perlu Anda ingat juga resiko yang ada juga lebih besar karena ‘high risk high
return’.
e. Reksadana Campuran
Seperti namanya, reksadana campuran menempatkan dana
investasi ke instrumen campuran seperti saham, obligasi, dan deposito. Return dari reksadana ini akan
lebih besar dari reksadana pendapatan tetap dan lebih kecil tetapi juga
memiliki resiko yang tinggi karena akan berinvestasi pada saham.
5.
Kenali Tempat Membelinya
Apakah Anda sudah tahu tempat untuk membeli reksadana?
Untuk membeli reksadana, Anda dapat langsung membeli di lembaga yang mengelola
dan menerbitkan produk reksadana yaitu manajer investasi. Selain itu, Anda juga
dapat membeli reksadana di bank yang memiliki izin sebagai Agen Penjual Reksa Dana (APERD).
Kedua jenis metode pembelian tersebut tentu saja memiliki keuntungan dan
kelemahan masing-masing.
6.
Langkah-Langkah Investasi Reksadana
Ada beberapa langkah atau cara untuk investasi reksadana,
yaitu sebagai berikut :
a. Anda hanya
dapat melakukan transaksi pada hari bursa
Caranya tidak berbeda dengan cara membuka
rekening di bank. Pada saat mendaftar Anda nanti akan diminta untuk mengisi formulir
dengan tanda tangan asli, menyiapkan dan mengumpulkan persyaratan fotokopi
dokumen yang telah ditentukan, dan tentu saja Anda juga harus menyiapkan dana
yang akan digunakan untuk investasi Anda.
Persyaratan dokumen yang harus Anda miliki untuk mendaftar
adalah KTP dan NPWP untuk orang pribadi. Sementara bagi institusi wajib
mencantumkan anggaran dasar perubahan dan beberapa persyaratan dokumen lainnya.
Semua dokumen tersebut merupakan hal yang diwajibkan oleh OJK sebagai bagian
dari prinsip ‘know your customer’.
Selanjutnya semua dokumen-dokumen tersebut diserahkan
kepada manajer investasi baik secara langsung maupun melalui agen penjualan.
Dan Anda nanti akan diminta menyetor dana rekening penampungan sesuai dengan
produk reksadana yang dipilih.
b.
Transaksi akan diproses berdasarkan nilai aktiva bersih (NAB)
Nilai Aktiva Bersih yaitu nilai yang
menggambarkan total kekayaan reksadana setiap harinya. Selain, harga pasar dari
aset reksadana, NAB juga dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan penawaran oleh
para investor. Harga reksadana akan dipublikasikan pada media surat kabar atau
online, biasanya dalam sehari akan dipublikasikan sekali.
c. Perhatikan
batas waktu (cut-off time) untuk penerimaan transaksi setiap harinya
Umumnya batas waktu ini antara pukul
12.00-13.00 WIB. Jika Anda membeli reksadana dilakukan sebelum batas waktu maka
Anda akan memperoleh harga NAB pada tanggal transaksi. Sementara, jika Anda
membeli reksadana dilakukan setelah batas waktu (cut off time) maka harga NAB
akan mengikuti hari bursa selanjutnya (T+1) dari tanggal pembelian
reksadana.
d.
Mendapatkan surat konfirmasi transaksi pembelian reksadana
Jika sudah melakukan transaksi. Anda akan
mendapatkan surat konfirmasi transaksi pembelian reksadana yang diterbitkan
oleh bank kustodian. Selain itu, Anda juga akan menerima laporan perkembangan
dana investasi setiap bulannya. Laporan tersebut sebaiknya Anda simpan sebagai
bukti kepemilikan reksadana. Jika Anda tidak menerimanya, mintalah kepada bank
penjual atau manajer investasi Anda.
Begitulah tips dan cara yang harus Anda lakukan untuk
berinvestasi di reksadana. Bersikaplah cerdas dan teliti sebelum berinvestasi.
Selain berinvestasi di reksadana, Anda juga bisa berinvestasi keuangan jangka
panjang dengan menggunakan software akuntansi online. Dengan software
akuntansi, Anda dapat melakukan proses akuntansi lebih mudah, mulai dari
pencatatan hingga pelaporan keuangan.
Sumber : jurnal.id
Komentar
Posting Komentar