Kejadian yang tidak diinginkan atau bahkan bisa dibilang memalukan pernah saya alami sendiri di salah satu gedung terkenal di pusat perekonomian di Jakarta, tepatnya di kawasan Sudirman. Tau sendiri lah kawasan Sudirman, itu kawasan Wall street nya Indonesia. Sebenernya saya ngga mau menyebutkan nama gedungnya, tapi setelah dipikir-pikir apa salahnya, dan juga ngga ngaruh juga buat kalian-kalian, justru bagus kalo saya kasih tahu namanya biar siapa tahu buat kalian yang belum pengalaman masuk ke situ udah tahu, ya nama gedungnya yaitu Intiland Tower.
Jadi ceritanya begini, awalnya saya juga tidak tahu menahu tentang itu gedung dan gak kebayang juga buat datang ke gedung itu. Saya ke sini itu dalam rangka memenuhi panggilan interview pekerjaan, kebetulan waktu itu saya lagi jadi pengangguran dan mencari pekerjaan. Perusahaan yang saya datangi ini mempunyai dua kantor di Jakarta, yang satu di daerah Kapuk, Jakarta utara dan yang satunya lagi yaitu di sini, di Sudirman. Di Sudirman ini ibarat kantor pusat atau Bahasa kerennya Head Office.
Saya melamar di perusahaan ini tuh lewat iklan lowongan di salah satu situs lowongan pekerjaan di internet, kemudian saya mencoba melamarnya, seminngu kemudian saya dapat panggilan lewat telepon bahwasannya saya disuruh datang ke kantornya sambal membawa surat lamarannya untuk mengikuti tes tertulis, oia, kalo yang ini tesnya di kantor yang di daerah Kapuk.
Tes tahap pertama sudah saya laksanakan dengan lancer, kemudian saya pulang ke Bekasi, waktu itu saya tinggal di Bekasi bareng temen sekolah. Saat saya mau pulang, si pegawai sempat bilang nanti akan kabari lagi hasil tesnya mungkin beberapa hari ke depan, dan misalkan kepanggil lagi atau tes yang tahap pertama tadi lolos akan langsung kami dari pihak kantor akan menelpon untuk melakukan tes tahap berikutnya yang akan dilaksanakan di kantor pusat, yaitu di daerah Sudirman, dan untuk rute perjalanannya akan kami kirim by email.
Seminggu kemudian saya dapat panggilan lagi untuk mengikuti tes interview, dan lokasinya yang sudah dibicarakan tadi, yaitu di Sudirman. Dan saya sangat bersyukur, artinya tes tahap pertama diterima, dan akan melaksanakan tes tahap berikutnya.
Sehari sebelumnya, saya berangkat ke tempat sodara di daerah Pluit, karena kalo dari Bekasi rasanya terlalu jauh. Sesampainya di Pluit saya ngobrol sama saudara tentang rencana akan menghadiri panggilan interview tersebut. Tanpa basa-basi saudara lebih memilih untuk mengantarkan saya ke lokasi menggunakan sepeda motor dibanding saya harus menggunakan angkutan umum. Mungkin sodara melihat saya kasihan atau apa bepergian ke Jakarta sendirian, apalagi belum lama di Jakarta.
Setelah sampai di lokasi yang dituju, gedung Intiland, saya langsung masuk ke gedung dan saudara langsung pamit karena harus bekerja. Dengan sangat percaya diri saya langsung masuk ke lobby dengan membawa ransel yang kalo gak salah isinya cuma pakaian kotor. Namanya ora kampung (ndeso) masuk ke kota semua terasa baru dan asing, setiap pintu utama gedung pasti dilengkapi dengan yang namanya gak tau apaan, tapi saya nyebutnya itu kalo kata orang, x-ray, yaitu alat pendeteksi metal atau apa lah semacamnya. Mula-mula saya masuk disambut dengan ucapan selamat datang oleh petugas security dan disuruh memasukkan tas yang saya bawa ke dalam mesin x-ray tadi, kemudian saya menuju ke resepsionis untuk menukar KTP sambil ditanya ada keperluan apa dan tujuan ke mana, dan saya pun jawab apa adanya, setelah itu saya langsung mendapat kartu visitor dan menuju ke alamat tujuan saya yaitu ke lantai 9. Tidak ada keraguan sedikit pun saya meninggalkan resepsionis tanpa membawa tas.
Interview dengan perusahaan yang saya lamar berjalan dengan lancar, kemudian saya pamit untuk pulang, tapi sebelum pulang saya sempat Tanya ke pegawai yang meng interview saya tadi, HRD, “Maaf bu, tas saya di mana ?”, “emang kamu bawa tas ?” Tanya balik si HRD tersebut, lalu saya jawab, “iya bawa bu, tadi pas baru masuk ke gedung pas di pintu tas saya di suruh masukin ke x-ray (waktu itu belum tau namanya apaan) terus gak saya ambil lagi, tapi langsung ke meja resepsionis buat nuker KTP dan langsung ke sini. “Oh ya sudah coba nanti pas ke bawah kamu Tanya lagi sama security, siapa tau ada di bawah”. “baik bu, terima kasih, kalo gitu saya langsung pamit pulang”. “Ok, hati-hati”.
Akhirnya saya keluar dari kantor untuk pulang, setiba di meja resepsionis para petugas dan security di lokasi melihat saya sambil pada menahan tawa melihat kekonyolan saya. Sambil mengembalikan kartu visitor saya bertanya, “Bu, maaf di sini ada tas saya?” dia pun menjawab sambil memberikan tasnya, “Oh yang ini bukan”, “Iya benar bu, makasih bu”, “sama-sama…”
Cerita belum selesai sampai di situ, sesampainya di rumah, saya ditelpon sama pegawai yang interview saya.
“Hallo, ini dengan saudara Nurdin ?”
“iya, benar”
“kamu sudah pulang apa belum?”
“sudah, pak”
Terus tas kamu sudah ketemu belum ?”
“sudah pak (sambil ketawa)”
“serius yah, emang tas kamu tadi di mana ?”
“hahaha… diamanin sama security disimpan di resepsionis”
“Ok, kalo begitu”
“Baik pak”
Komentar
Posting Komentar