Langsung ke konten utama

Intiland Sudirman Lantai Sembilan


Siapa sih yang gak pengen kerja atau sekolah di tempat bergengsi, misal kaya di kantor pemerintahan, perusahaan bonafit, gedung pencakar langit, gedung ikonik suatu kota, rumah sakit terkenal, kampus elit, sekolah internasional dan masih banyak lagi bangunan yang mempunyai daya tarik buat semua orang ingin masuk ke dalamnya.

Kejadian yang tidak diinginkan atau bahkan bisa dibilang memalukan pernah saya alami sendiri di salah satu gedung terkenal di pusat perekonomian di Jakarta, tepatnya di kawasan Sudirman. Tau sendiri lah kawasan Sudirman, itu kawasan Wall street nya Indonesia. Sebenernya saya ngga mau menyebutkan nama gedungnya, tapi setelah dipikir-pikir apa salahnya, dan juga ngga ngaruh juga buat kalian-kalian, justru bagus kalo saya kasih tahu namanya biar siapa tahu buat kalian yang belum pengalaman masuk ke situ udah tahu, ya nama gedungnya yaitu Intiland Tower.

Jadi ceritanya begini, awalnya saya juga tidak tahu menahu tentang itu gedung dan gak kebayang juga buat datang ke gedung itu. Saya ke sini itu dalam rangka memenuhi panggilan interview pekerjaan, kebetulan waktu itu saya lagi jadi pengangguran dan mencari pekerjaan. Perusahaan yang saya datangi ini mempunyai dua kantor di Jakarta, yang satu di daerah Kapuk, Jakarta utara dan yang satunya lagi yaitu di sini, di Sudirman. Di Sudirman ini ibarat kantor pusat atau Bahasa kerennya Head Office.

Saya melamar di perusahaan ini tuh lewat iklan lowongan di salah satu situs lowongan pekerjaan di internet, kemudian saya mencoba melamarnya, seminngu kemudian saya dapat panggilan lewat telepon bahwasannya saya disuruh datang ke kantornya sambal membawa surat lamarannya untuk mengikuti tes tertulis, oia, kalo yang ini tesnya di kantor yang di daerah Kapuk.

Tes tahap pertama sudah saya laksanakan dengan lancer, kemudian saya pulang ke Bekasi, waktu itu saya tinggal di Bekasi bareng temen sekolah. Saat saya mau pulang, si pegawai sempat bilang nanti akan kabari lagi hasil tesnya mungkin beberapa hari ke depan, dan misalkan kepanggil lagi atau tes yang tahap pertama tadi lolos akan langsung kami dari pihak kantor akan menelpon untuk melakukan tes tahap berikutnya yang akan dilaksanakan di kantor pusat, yaitu di daerah Sudirman, dan untuk rute perjalanannya akan kami kirim by email.

Seminggu kemudian saya dapat panggilan lagi untuk mengikuti tes interview, dan lokasinya yang sudah dibicarakan tadi, yaitu di Sudirman. Dan saya sangat bersyukur, artinya tes tahap pertama diterima, dan akan melaksanakan tes tahap berikutnya.

Sehari sebelumnya, saya berangkat ke tempat sodara di daerah Pluit, karena kalo dari Bekasi rasanya terlalu jauh. Sesampainya di Pluit saya ngobrol sama saudara tentang rencana akan menghadiri panggilan interview tersebut. Tanpa basa-basi saudara lebih memilih untuk mengantarkan saya ke lokasi menggunakan sepeda motor dibanding saya harus menggunakan angkutan umum. Mungkin sodara melihat saya kasihan atau apa bepergian ke Jakarta sendirian, apalagi belum lama di Jakarta.

Setelah sampai di lokasi yang dituju, gedung Intiland, saya langsung masuk ke gedung dan saudara langsung pamit karena harus bekerja. Dengan sangat percaya diri saya langsung masuk ke lobby dengan membawa ransel yang kalo gak salah isinya cuma pakaian kotor. Namanya ora kampung (ndeso) masuk ke kota semua terasa baru dan asing, setiap pintu utama gedung pasti dilengkapi dengan yang namanya gak tau apaan, tapi saya nyebutnya itu kalo kata orang, x-ray, yaitu alat pendeteksi metal atau apa lah semacamnya. Mula-mula saya masuk disambut dengan ucapan selamat datang oleh petugas security dan disuruh memasukkan tas yang saya bawa ke dalam mesin x-ray tadi, kemudian saya menuju ke resepsionis untuk menukar KTP sambil ditanya ada keperluan apa dan tujuan ke mana, dan saya pun jawab apa adanya, setelah itu saya langsung mendapat kartu visitor dan menuju ke alamat tujuan saya yaitu ke lantai 9. Tidak ada keraguan sedikit pun saya meninggalkan resepsionis tanpa membawa tas.

Interview dengan perusahaan yang saya lamar berjalan dengan lancar, kemudian saya pamit untuk pulang, tapi sebelum pulang saya sempat Tanya ke pegawai yang meng interview saya tadi, HRD, “Maaf bu, tas saya di mana ?”, “emang kamu bawa tas ?” Tanya balik si HRD tersebut, lalu saya jawab, “iya bawa bu, tadi pas baru masuk ke gedung pas di pintu tas saya di suruh masukin ke x-ray (waktu itu belum tau namanya apaan) terus gak saya ambil lagi, tapi langsung ke meja resepsionis buat nuker KTP dan langsung ke sini. “Oh ya sudah coba nanti pas ke bawah kamu Tanya lagi sama security, siapa tau ada di bawah”. “baik bu, terima kasih, kalo gitu saya langsung pamit pulang”. “Ok, hati-hati”.

Akhirnya saya keluar dari kantor untuk pulang, setiba di meja resepsionis para petugas dan security di lokasi melihat saya sambil pada menahan tawa melihat kekonyolan saya. Sambil mengembalikan kartu visitor saya bertanya, “Bu, maaf di sini ada tas saya?” dia pun menjawab sambil memberikan tasnya, “Oh yang ini bukan”, “Iya benar bu, makasih bu”, “sama-sama…”

Cerita belum selesai sampai di situ, sesampainya di rumah, saya ditelpon sama pegawai yang interview saya.

“Hallo, ini dengan saudara Nurdin ?”
“iya, benar”
“kamu sudah pulang apa belum?”
“sudah, pak”
Terus tas kamu sudah ketemu belum ?”
“sudah pak (sambil ketawa)”
“serius yah, emang tas kamu tadi di mana ?”
“hahaha… diamanin sama security disimpan di resepsionis”
“Ok, kalo begitu”
“Baik pak”

Komentar

Postingan Keren Lainnya

Kunci Jawaban E-Learning Kewarganegaraan Pertemuan 9

1. Keberadaan negara hukum Indonesia dalam arti material harus dimaknai bahwa negara Indonesia adalah negara hukum dalam arti : a. Neo klasik b. Konservatif c. Statis d. Klasik e. Dinamis Jawaban : Dinamis 2. Konsep negara hukum dalam arti luas dapat dilihat pada tujuan negara yang terdapat dalam : a. Pasal 27 UUD 1945 b. Pembukaan UUD 1945 alinea ke IV c. Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 (amandemen ketiga) d. Pasal 33 UUD 1945 e. Pasal 28 UUD 1945 Jawaban : Pembukaan UUD 1945 alinea ke IV 3. Konsepsi negara hukum indonesia dapat dimasukkan dalam konsep negara hukum dalam arti material atau negara hukum dalam arti luas. Ini adalah pendapat : a. Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo b. Mr. Muhammad Yamin c. Mustafa Kamal d. Winarno e. Moh. Hatta Jawaban : Winarno 4. Negara Indonesia sebagai negara hukum harus tampil progresif artinya : a. Dapat menyesuaikan perkembangan jaman b. Selalu berorientasi kemajuan c. Tidak pernah ketinggalan jaman d. Berfungsi sebagai pelindung masy

Penjelasan Teori Pluralis, Marxis, dan Sintesis Pada Sebuah Negara

Marilah kita mencoba menganalisis tabel tersebut menggunakan pandangan para pemikir tentang hubungan negara dan warga negara yang digolongkan menjadi tiga yaitu Pluralis, Marxis, dan Sintesis dari keduanya. Negara dan warga negara sebenarnya merupakan satu keping mata uang bersisi dua. Negara tidak mungkin ada tanpa warga negara, demikian pula tidak ada warga negara tanpa negara. Namun, persoalannya tidak sekedar masalah ontologis keberadaan keduanya, namun hubungan yang lebih relasional, misalnya apakah negara yang melayani warga negara atau sebaliknya warga negara yang melayani negara. Hal ini terlihat ketika pejabat akan mengunjungi suatu daerah, maka warga sibuk menyiapkan berbagai macam untuk melayaninya. Pertanyaan lain, apakah negara mengontrol warga negara atau warga negara mengontrol negara? 1. Pluralis Kaum pluralis berpandangan bahwa negara itu bagaikan sebuah arena tempat berbagai golongan dalam masyarakat berlaga. Masyarakat berfungsi memberi arah pada kebijakan y

Kunci Jawaban Her Khusus Enterpreneur

1. Seorang wirausahawan yang berhasil, tidak menunda kesempatan yang dapat dimanfaatkan, menurut bygrave karakter ini disebut … Jawaban : Doers 2. Yang termasuk dalam komponen fix cost dalam financial budget adalah : Jawaban : Sewa tempat 3. Menurut bygrave seorang pengusaha memiliki berbagai karakteristik, salah satu karakteristik yang harus dimiliki pengusaha adalah dedication yang berarti … Jawaban : Bekerja tidak mengenal waktu 4. Devotion merupakan karakteristik wirausahawan yang berarti … Jawaban : Mencintai pekerjaan dan produk yang dihasilkan 5. Suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bsinis untuk menjual barang/jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskna dan menarik bagi penyandang dana”, adalah pengertian dari … Jawaban : Business plan 6. Analisis titik impas atau disebut break event point, dalam business plan Jawaban : Perencanaan permodalan 7. Dalam membuat gambaran singkat perusahaan terdapat misi perusahaan. Yang terdapa

Kunci Jawaban E-Learning Kewarganegaraan Pertemuan 4

1. Perdebatan Hak Asasi Manusia antara Soekarno, Soepomo, Mohammad Hatta, dan Mohammad Yamin terkait dengan masalah hak persamaan kedudukan di muka umum dan seterusnya. Terjadi pada … a. Sidang PPKI b. Sidang umum PBB c. Rapat di lapangan IKADA d. Kongres Sumpah Pemuda e. Siding BPUPKI Jawaban : Sidang BPUPKI 2. Asas Hukum internasional yang didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya disebut asas … a. Kebangsaan b. Teritorial c. Proteksi d. Komunikasi e. Kepentingan umum Jawaban : Teritorial 3. Negara adalah serangkaian institusi yang dipakai kaum Borjuis untuk menjalankan kekuasaannya, disebut … a. Kaum Borjuis b. Kaum Kapitalis c. Teori Marxis d. Kaum Pluralis e. Teori Lenin Jawaban : Teori Marxis 4. Asas hukum internasional yang didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur kehidupan masyarakat … a. Teritorial b. Naturalis c. Positivisme d. Kebangsaan e. Kepentingan umum Jawaban : Kepentingan umum 5. Subjek hukum internasional

Kunci Jawaban E-Learning Kewarganegaraan Pertemuan 2

1. Hakikat identitas nasional Indonesia adalah pancasila yang diaktualisasikan dalam berbagai kehidupan dan berbangsa. Aktualisasi tersebut terdapat dalam pembukaan Undang-undang 1945 alinea ke … a. Kelima b. Keempat c. Pertama d. Kedua e. Ketiga Jawaban : Keempat 2. Salah satu contoh nyata karakter yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain adalah … a. Kerja bakti bersama dan ronda b. Memiliki lambing Negara c. Bercocok tanam d. Negara kepulauan e. Pendidikan dasar 9 tahun Jawaban : Kerja bakti bersama dan ronda 3. Masalah integrasi nasional di Indonesia sangat kompleks dan multi dimensional, untuk mewujudkannya diperlukan keadilan dalam kebijakan pemerintah dengan tidak membedakan … a. Persatuan dan kesatuan bangsa b. Ras, suku, agama, dan bahasa c. Hakikat-hakikat bangsa d. Kebudayaan bangsa e. Nilai sejarah dan moral Jawaban : Ras, suku, agama, dan bahasa 4. Sumber identitas nasional BI di bawah ini kecuali … a. Pancasila b. Politik Indon